Gapai Cita-Citamu, Katakan Tidak Untuk Narkoba

Selasa, 27 Oktober 2009

Polres Bangka Barat ungkap kasus bunuh dan curat di Jebus

Wilson menyerah di gunung

Ingin Uang Bunuh Tukang Ojek


MUNTOK, BANGKA POS--Pelarian Wilson (22) berakhir di lereng perbukitan gunung Dempo Sumatera Selatan.
Wilson dengan dua nama als Dodi dan Ijon tersangka pembunuh Rusli tukang ojek di Tambang 25, Desa Jebu, Kecamatan Jebus beberapa waktu yang lalu akhirnya ditangkap di persembunyinnya sebuah pondok perkebunan kopi di bawah perbukitan Talang Mertenang, lereng Gunung Dempo, Pagar Alam, Senin (9/2) dinihari.

Perburuan terhadap Wilson bukan perkara gampang.

Polisi sebulan lebih untuk mengendus persembunyian pembunuh ini. Kota di Pulau Bangka seperti Jebus, Belinyu, Sungailiat dan Pangkalpinang diaduk-aduk mencari Wilson.

Tak berhasil, Kapolres Bangka Barat kemudian membentuk Tim Gabungan Buser berkekuatan empat orang dipimpin Kasat Reskrim AKP Tri Setyadi untuk meringkus Wilson. Perburuan hingga ke kampung halaman tersangka di Pagar Alam, Provinsi Sumsel.

Sekali tembakan ke udara dini hari itu Wilson akhirnya menyerah setelah sepekan tim gabungan Polres Bangka Barat turun naik bukit menyisir sejumlah tempat.

Pria dengan rambut dicat kuning langsung diborgol untuk disebrangkan ke Muntok guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Suharjo langsung turun ke Dermaga Penyeberangan Kapal Cepat di Tanjung Kalian didampingi Adpel Muntok, Hermanto, begitu tim bersama tersangka menumpang kapal cepat Sumber Bangka merapat di dermaga, Rabu (11/2).

Beberapa awak pelabuhan termasuk tukang ojek juga sempat berkerumunan. “Itu ya Mas tersangka pembunuhan tukang ojek kabar dari kawan-kawan seperti itu,” bisik salah seorang tukang ojek kepada harian ini.

Kapolres cukup terperanjat mendengar pengakuan polos tersangka seolah tanpa beban saat dimintai keterangan di ruang riksa mapolres Bangka Barat.
Wilson menghabisi nyawa Rusli dengan menghujam tiga tusukan pisau.

Dua tusukan di bagian perut serta satu di ulu hati Rusli, warga asal Perumnas, Desa Sekar Biru, Kecamatan Jebus.

Ditawar Rp1,5 Juta

Aksi Wilson benar-benar merepotkan polisi. Jasad Rusli ditemukan di lokasi semak-semak dalam keadaan bersimbah darah. Hasil penyelidikan anggota, uang Rp15.000 dan motor Jupiter MX serta seluruh surat yang berada di kantong korban ikut raib.

Jejak Wilson berkat olah TKP dan beberapa keterangan saksi yang melihat Wilson mengendarai Jupiter MX milik korban beberapa saat setelah korban ditemukan meninggal.

Keterangan ini diperkuat dari seorang pemilik warung di wilayah Simpang Kelapa yang pernah ditawari membeli motor Jupiter MX seharga Rp1,5 juta. Beberapa warga tak juga tak asing dengan wajah Wilson, pria asal Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Pagar Alam.

Wilson sehari-hari menumpang di rumah saudaranya bernama Sahidin di Desa Penganak. Setelah tiga thaun merantau ke Jebus, dia ikut bekerja TI.
Wilson pura-pura memanfaatkan jasa ojek Rusli untuk diantar melewati Tambang 25. Niat baik tersebut ternyata sudah direncanakan.

Di pertengahan jalan, tersangka meminta korban menghentikan laju motornya dan menusuk perut korban berkali-kali. “Saya tusuk dia sampai tiga kali, dua dibagian perut satu dibagian ulu hati,” ujar Wilson, saat dikonfirmasi Bangka Pos Group, dari balik tahanan Mapolres Bangka Barat.

Miliki Tiga Nama

Kapolres Bangka Barat, AKBP Suharjo menyambut baik tugas yang telah dilaksanakan anggotanya. “Kita sangat berterima kasih kepada anggota yang punya dedikasi tinggi, punya kemauan dan tanggung jawab.

Mudah-mudahan dengan terungkapnya kasus yang serupa kedepan tidak ada lagi kasus-kasus yang sama di masyarakat. Karena ada efek jera bagi pelaku,” ujar Kapolres.

Tim Gabungan Buser Polres Bangka Barat yang dibentuk tak mudah menangkap Wilson alias Ijon alias Dodi. Bahkan Wilhem bapak tersangka saat ditemui anggota Buser di kawasan pondok perbukitan mencat rambutnya warna kuning, persis seperti rambutnya Wilson.

“Prilaku ini aneh dan perbuatan tersebut katanya baru sekitar seminggu. Tapi kita punya ciri-ciri tersangka yang asli kuning merah serta tahi lalat di dagu,” ujar Kasat Reskrim AKP Tri Setyadi saat memimpin jalannya penangkapan Wilson.

Bahkan saat digerbek di lokasi pondok perbukitan pertama bapak tersangka tak tahu keberadaan anaknya.

Sampai tim kemudian menyusuri perbukitan ketiga. “Karena kasus ini atensi pimpinan bahwasannya setiap kasus yang menonjol harus diungkap walaupun capek tetap kita laksanakan,” ujar Tri.

Barang bukti sepeda motor dan pakaian tersangka turut diamankan polisi guna penyidikan lebih lanjut. (udy)bangkaposedisi: 12/Feb/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar